PAREPARE, SETARAKATA.com – Turnamen Domino Wali Kota Cup di Lapangan Andi Makkasau, Parepare, berakhir dengan insiden kericuhan.
Sejumlah peserta, terutama dari Kalimantan Utara (Kaltara), menyatakan kekecewaan mendalam terhadap panitia penyelenggara. Mereka menilai panitia tidak siap mengelola kompetisi berskala besar.
Ketua Persatuan Olahraga Domino Indonesia (Pordi) Nunukan, Usman, menyampaikan protesnya. Ia menyoroti beberapa masalah, termasuk masih dibukanya pendaftaran di hari pertandingan dan minimnya fasilitas transportasi bagi peserta.
“Kami membawa 16 pasang pemain ke Parepare, tapi hasilnya jauh dari harapan. Ada pasangan kami yang tiba-tiba hilang dari bagan kompetisi padahal belum sempat bermain,” kata Usman. Minggu (7/9/2025)
Selain itu, Usman juga menuding adanya indikasi kecurangan.
“Kami merasa panitia tidak profesional dan ada dugaan permainan yang merugikan kami,” tambahnya.
Ketua Pordi Kaltara, Muhammad Darwis, membenarkan kekecewaan tersebut. Sebagai bentuk protes, timnya memutuskan untuk menarik diri dari turnamen.
“Kami menyatakan sikap untuk tidak melanjutkan pertandingan di Parepare. Kami akan lebih fokus pada kompetisi yang akan kami selenggarakan di Kaltara akhir Oktober nanti,” ujar Darwis.
Ia bahkan mengundang Pordi Parepare untuk hadir di turnamen yang akan mereka gelar. “Kami akan menunjukkan bagaimana sebuah kompetisi domino yang profesional seharusnya dilaksanakan,” tegasnya.
Sebagai pelampiasan atas kekecewaan, para pemain dari Kaltara akhirnya mengadakan pertandingan persahabatan sendiri di salah satu warung kopi di Kota Parepare. (*)