PALOPO, SETARAKATA.com – Komunitas Milenial Palopo menggelar konsolidasi pemenangan untuk pasangan calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palopo, Farid Kasim Judas – Hj. Nurhaeni (FKJ–Nur), Selasa malam (15/04), bertempat di Rumah Kebersamaan, Jalan Mungkasa, Kelurahan Salekoe, Kota Palopo.
Ketua Komunitas Milenial Palopo, Didit Prananda, menyatakan bahwa konsolidasi ini bertujuan untuk menyatukan visi, semangat, dan langkah strategis generasi muda dalam menghadapi Pilkada Palopo 2025.
“Konsolidasi ini bukan sekadar agenda politik, tapi juga gerakan sosial yang melibatkan generasi muda untuk mengambil peran aktif dalam pembangunan Palopo yang lebih inklusif dan progresif,” ungkap Didit, Rabu (16/04/2025).
Didit menegaskan, pasangan FKJ–Nur dinilai sebagai representasi kepemimpinan yang membuka ruang partisipasi kaum muda untuk terlibat secara kritis dan konstruktif dalam dinamika sosial-politik.
“Pemuda bukan lagi objek politik, tapi subjek perubahan. Gerakan kami ingin memastikan bahwa suara dan ide generasi milenial menjadi bagian dari pengambilan kebijakan penting, baik di tingkat lokal maupun nasional,” tegasnya.
Sementara itu, Arham Rasyid, salah satu pengurus komunitas milenial, menyatakan bahwa pasangan FKJ–Nur adalah potret ideal pemimpin masa depan Kota Palopo.
Dengan latar belakang pendidikan dan pengalaman birokrasi yang lengkap, FKJ–Nur dianggap layak memimpin kota ini menuju arah yang lebih baik.
“Palopo dikenal sebagai Kota Pelajar di Sulawesi Selatan. Seperti Malang di Jawa Timur, identitas ini harus dijaga oleh pemimpin yang paham pentingnya dunia pendidikan. Dan FKJ–Nur punya komitmen itu,” ujar Arham, alumni pascasarjana Akuntansi Universitas Hasanuddin.
Ia menyebut FKJ memiliki rekam jejak birokrasi yang panjang dan telah menghasilkan banyak kebijakan pro-rakyat.
Sementara Hj. Nurhaeni dikenal luas sebagai Ketua DPRD Palopo periode 2019–2024 dan pendiri perguruan tinggi yang berkontribusi besar dalam peningkatan kualitas pendidikan di daerah.
Arham menilai Pemungutan Suara Ulang (PSU) dalam Pilkada Palopo 2025 sebagai momentum penting untuk mengarahkan kota ke jalur pembangunan yang lebih tepat.
“Palopo butuh pemimpin yang memahami sistem, mampu menyelesaikan masalah secara terstruktur, dan bisa menyatukan kekuatan sosial-politik. FKJ–Nur memiliki semua modal itu,” jelasnya.
Ia pun mengajak masyarakat Kota Palopo untuk memilih secara rasional dan mempertimbangkan rekam jejak, visi misi, serta kontribusi nyata calon pemimpin.
“PSU adalah kesempatan emas untuk memperbaiki arah. Saya memilih berdasarkan nalar, bukan emosi. Harapan saya, masyarakat Palopo juga memilih dengan kesadaran yang sama demi masa depan kota ini,” pungkas Arham. (*)
