Wasit Ahmed Al-Kaf, Minta Maaf ke Masyarakat Indonesia

Wasit asal Oman, Ahmed Al-Kaf, yang memimpin pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 Indonesia lawan Bahrain. (Dok:net)

JAKARTA, SETARAKATA.com Wasit asal Oman, Ahmed Al-Kaf, akhirnya memberikan klarifikasi dan permohonan maaf setelah menuai hujatan dari jutaan pendukung sepak bola Indonesia.

Ahmed memimpin pertandingan kualifikasi Piala Dunia 2026 putaran ketiga antara Timnas Indonesia dan tuan rumah Bahrain pada Kamis malam, 10 Oktober 2024.

Bacaan Lainnya

Dalam pertandingan yang berakhir imbang tersebut, Ahmed Al-Kaf dituding memihak Bahrain dan membuat sejumlah keputusan yang dinilai merugikan Timnas Indonesia.

Usai pertandingan, tekanan dari publik Indonesia yang marah pun meningkat, mendorong Ahmed untuk memberikan tanggapan resmi.

“Saya meminta maaf kepada seluruh penggemar sepak bola Indonesia. Tidak ada niatan saya untuk memihak tuan rumah. Mungkin saya telah khilaf, tetapi keputusan saya tidak disengaja untuk merugikan Timnas Indonesia,” ungkap Ahmed dalam pernyataannya yang dilansir oleh portal berita olahraga.

Ahmed juga mengakui adanya kesalahan dalam kepemimpinannya di lapangan, terutama dalam beberapa momen di mana ia terlambat atau terlalu sering meniup peluit.

Ia menyatakan penyesalannya atas keputusan-keputusannya yang dianggap merugikan tim Garuda.

“Saya seharusnya meniup peluit lebih cepat di beberapa situasi. Saya juga seharusnya lebih tegas dalam memimpin jalannya pertandingan,” tambahnya.

Kemarahan pendukung Timnas Indonesia bahkan membuat akun Instagram pribadi Ahmed Al-Kaf yang memiliki lebih dari 18,9 ribu pengikut dilaporkan hilang, diduga karena diserbu komentar netizen yang kecewa atas hasil pertandingan.

Ahmed menyadari bahwa tindakannya dalam memimpin pertandingan mungkin telah merugikan tim yang lebih layak menang.

“Saya sangat kecewa dengan diri saya sendiri. Mungkin ini adalah konsekuensi dari keputusan-keputusan saya yang salah,” ujarnya dengan nada menyesal.

Meski menerima kritik tajam, Ahmed Al-Kaf berjanji untuk belajar dari kesalahan ini dan berusaha memperbaiki kualitasnya sebagai wasit.

“Saya berkomitmen untuk menjadi wasit yang lebih baik ke depannya. Saya tidak ingin ada tim yang merasa dirugikan lagi, terutama dalam kompetisi sebesar kualifikasi Piala Dunia. Saya sungguh menyesal,” tutupnya. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *