PALOPO, SETARAKATA.com – Ratusan mahasiswa dari berbagai organisasi menggelar aksi teatrikal di depan Mapolres Palopo pada Minggu (16/3/2025), kemarin.
Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap lambannya penanganan kasus dugaan pembunuhan Feni Ere, yang hingga kini belum terungkap oleh pihak kepolisian.
Dalam aksi tersebut, mahasiswa menyalakan lilin sebagai simbol duka dan keadilan yang belum terwujud.
Mereka juga memperagakan teatrikal yang menggambarkan proses penanganan kasus yang dinilai tidak transparan.
Tak hanya itu, massa turut membacakan puisi perlawanan sebagai ekspresi kekecewaan terhadap sistem penegakan hukum yang dianggap belum memberikan kejelasan dalam kasus ini.
Jenderal Lapangan aksi, Milyani, menegaskan bahwa mahasiswa akan terus mendesak kepolisian untuk segera mengungkap kasus dugaan pembunuhan Feni Ere serta memberikan sanksi kepada dua oknum polisi yang diduga lalai dalam menangani perkara tersebut.
“Amarah Feni Ere tidak akan berhenti sampai kasus ini dituntaskan. Kami juga menuntut agar dua oknum polisi yang bertanggung jawab atas kelalaian ini diberikan sanksi,” tegas Milyani.
Ia menjelaskan bahwa aksi teatrikal dan pembakaran lilin merupakan simbol perlawanan terhadap ketidakadilan yang mereka rasakan.
“Ini adalah aksi ‘Amarah untuk Feni Ere’. Kami kecewa dengan lambannya proses pengungkapan kasus ini di Kota Palopo,” ujarnya.
Mahasiswa menegaskan bahwa mereka tidak akan berhenti menuntut keadilan hingga kasus ini tuntas dan pelaku ditangkap.
“Kasus ini sudah satu tahun berlalu sejak 2024, namun belum ada titik terang mengenai siapa pelaku sebenarnya. Kami ingin pelaku segera diadili,” pungkasnya.
Aksi ini menjadi bentuk tekanan bagi pihak kepolisian agar segera memberikan kepastian hukum terkait kasus Feni Ere yang hingga kini masih menjadi misteri. (*)