LUWU, SETARAKATA.com – Pemerintah Kabupaten Luwu terus berupaya menurunkan angka kemiskinan melalui berbagai strategi.
Hal ini disampaikan oleh Wakil Bupati Luwu, Dhevy Bijak, saat mengunjungi Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Luwu, Senin, 17 Maret 2025, kemarin.
Dhevy menekankan pentingnya sinergi antara BPS dan Pemerintah Kabupaten Luwu dalam upaya pengentasan kemiskinan.
“Dalam pertemuan ini, kita membahas terkait pengentasan kemiskinan serta mengidentifikasi penyebabnya berdasarkan hasil survei BPS. Kita juga perlu merumuskan strategi pengentasannya,” kata Dhevy.
Ia menjelaskan bahwa pihaknya telah menyiapkan sejumlah program prioritas pembangunan guna mengurangi angka kemiskinan di Luwu dalam lima tahun ke depan.
“Tentunya pemerintah berharap dalam lima tahun mendatang Luwu bisa keluar dari zona kemiskinan,” ujarnya.
Menanggapi hal itu, Kepala BPS Luwu, Andi Cakra Atmajaya, mengungkapkan komitmen pihaknya dalam menekan angka kemiskinan di Luwu.
“BPS mengidentifikasi dua faktor utama yang berkontribusi dalam penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Luwu, yaitu peningkatan pendapatan masyarakat miskin yang berdampak pada daya beli mereka serta dorongan terhadap sektor pertanian,” jelasnya.
“Pasalnya, Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Luwu masih didominasi oleh sektor pertanian dengan kontribusi lebih dari 50 persen,” tambahnya.
Dalam rilis data kemiskinan Kabupaten Luwu tahun 2024, BPS mencatat bahwa angka kemiskinan di daerah tersebut mengalami penurunan.
Pada Maret 2023, tingkat kemiskinan tercatat sebesar 12,71 persen atau 47,67 ribu jiwa, sedangkan pada Maret 2024 turun menjadi 11,70 persen atau 44,24 ribu jiwa.
Sementara itu, jumlah penduduk Luwu juga mengalami peningkatan dari 379,3 ribu jiwa pada Maret 2023 menjadi 384,28 ribu jiwa pada Maret 2024.
Pemerintah Kabupaten Luwu bersama BPS berkomitmen untuk terus bekerja sama dalam menekan angka kemiskinan dengan berbagai program strategis yang berbasis data akurat, guna mewujudkan masyarakat yang lebih sejahtera. (*)