LUWU, SETARAKATA.com – PT Masmindo Dwi Area (MDA) menegaskan bahwa perusahaan tidak memiliki hubungan atau rencana kerja sama dalam bentuk apa pun dengan perusahaan tambang asal Amerika Serikat, Freeport-McMoRan.
Klarifikasi ini disampaikan menyusul beredarnya pemberitaan di media massa yang mengaitkan kedua perusahaan.
MDA merupakan perusahaan nasional yang seluruh sahamnya dimiliki oleh PT Indika Energy Tbk, sebuah korporasi asal Indonesia. Saat ini, MDA tengah mengembangkan Proyek Awak Mas, proyek tambang emas di Luwu, Sulawesi Selatan.
Dalam pelaksanaan proyek tersebut, MDA menggandeng dua mitra strategis, yakni PT Petrosea Tbk dan PT Macmahon Indonesia. Keduanya berperan aktif melibatkan berbagai pengusaha dan perusahaan lokal guna mendukung kegiatan operasional pertambangan.
Beberapa perusahaan lokal yang telah diberdayakan dalam proyek ini antara lain, PT Puma Jaya Utama, PT Alonzo Trimulya, PT Piranti Jagad Raya, PT Oumar Dwi Selaras, CV Belia Persada, PT Belopa Trans Utama
dan sejumlah mitra lainnya.
“Kami ingin menegaskan bahwa pengelolaan Proyek Awak Mas sepenuhnya dilakukan oleh MDA bersama mitra nasional dan lokal. Kami berkomitmen terhadap prinsip keberlanjutan, keselamatan kerja, dan pemberdayaan masyarakat sekitar,” ujar Kepala Teknik Tambang MDA, Mustafa Ibrahim.
Sejak awal proyek, MDA aktif melibatkan masyarakat lokal tidak hanya dalam bentuk kemitraan usaha, tetapi juga melalui program pemberdayaan masyarakat, seperti pembentukan koperasi, pelatihan keterampilan, dan dukungan terhadap ekonomi desa.
Meskipun proyek belum memasuki fase produksi, kolaborasi dengan masyarakat telah menjadi bagian penting dari operasional MDA.
Ke depan, MDA berkomitmen untuk terus memperkuat interaksi dan keterlibatan dengan komunitas lokal seiring dengan dimulainya tahap produksi.
MDA juga akan terus mengawal dampak sosial dan lingkungan memastikan seluruh kegiatan tambang mengikuti prinsip pertambangan berkelanjutan dan mematuhi regulasi yang berlaku di Indonesia. (*)