BADAR Bantah Tudingan ‘Massa Bayaran’ dalam Aksi di DPRD Palopo

Massa Mahasiswa Palopo Duduki Kantor DPRD Palopo. (Dok:ist)

PALOPO, SETARAKATA.com – Isu terkait adanya massa bayaran dalam aksi demonstrasi yang berlangsung di DPRD Kota Palopo, Senin (1/9/25) lalu, dibantah tegas oleh Barisan dari Rakyat (BADAR).

Organisasi yang terdiri dari mahasiswa, pemuda, dan masyarakat ini menegaskan bahwa kehadiran mereka adalah bentuk murni akumulasi kekecewaan terhadap kinerja wakil rakyat.

Bacaan Lainnya

Melalui pernyataan resmi, Wajendlap Aksi, Muh Iqra membantah keras tuduhan adanya pembayaran sebesar Rp400 ribu yang merupakan upaya penggiringan opini yang menyesatkan.

“Kehadiran kami di DPRD Palopo adalah bentuk akumulasi kekecewaan masyarakat terhadap kinerja wakil rakyat. Aksi ini tidak didasarkan pada iming-iming materi ataupun kepentingan transaksional,” demikian pernyataan dari BADAR, Kamis 4 September 2025.

Menurut mereka, narasi tentang massa bayaran ini sengaja dilontarkan untuk melemahkan perjuangan dan mengalihkan fokus dari substansi tuntutan rakyat. Pihak BADAR juga mengecam tuduhan sepihak tanpa bukti valid yang dianggap dapat mencederai demokrasi.

“Alih-alih membungkam aspirasi rakyat dengan framing ‘perusuh bayaran’, seharusnya aparat yang menyatakan perihal tersebut harus mampu membuktikan dan menangkap pelaku yang memberikan iming-iming kepada massa aksi,” tambah mereka.

BADAR menegaskan, mereka adalah bagian dari tradisi panjang perjuangan di Palopo dan memiliki sejarah melawan ketidakadilan, bukan menjadi alat politik sesaat.

“Kami menegaskan, massa bayaran itu tidak benar dan menyesatkan. Kami meminta pihak kepolisian untuk lebih berhati-hati dalam mengeluarkan statment tanpa dasar bukti jelas, kalau memang benar maka pihak kepolisian harusnya mengejar pelaku atau dalang yang ingin menunggangi aksi,” tegasnya.

Selain itu, Badar juga mengingatkan komitmen kapolres Palopo, yang mengatakan aparat kepolisian akan bertindak humanis dalam mengamankan aksi demonstrasi.

“Kapolres Palopo menginkari janji nya yang menyatakan aparat kepolisian akan bertindak humanis dalam mengamankan massa demonstrasi, tetapi faktanya malah menangkap kawan kami, dan bertindak sangat refresif hingga kawan kami mengalami luka dan tangan terkilir saat pemeriksaan,” tutupnya.

BADAR kembali menegaskan komitmennya untuk terus berjuang. Mereka memberi peringatan bahwa jika apara kepolisian dan DPRD Palopo tetap abai, gelombang perlawanan dari rakyat akan semakin besar dan tak terbendung. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *