PALOPO, SETARAKATA.com – Walikota Palopo, Hj Naili Trisal, menunjukkan komitmennya dalam menekan angka pengangguran di daerah. Hal ini dibuktikan dengan pemantauan langsung proses rekrutmen tenaga kerja PT Wijaya Inti Nusantara Sawit (WINS) Palopo yang berlangsung di Balai Latihan Kerja (BLK) Kelurahan Temmalebba, Kota Palopo, Kamis (2/10/2025).
Kunjungan Walikota Palopo tersebut menjadi sorotan, mengingat antusiasme ratusan calon tenaga kerja yang memadati lokasi tes penerimaan karyawan PT WINS. Naili secara langsung menyaksikan jalannya proses seleksi yang ketat.
Dalam pernyataannya, Walikota Naili menyampaikan apresiasi tinggi kepada PT WINS atas inisiatif membuka lowongan kerja Palopo ini.
Menurutnya, langkah perusahaan tersebut merupakan wujud nyata dukungan kepada pemerintah daerah dalam upaya menekan angka pengangguran.
“Ini tentu saja sejalan dengan program pemerintah daerah dalam rangka membuka lapangan kerja,” ujar Naili.
Ia menekankan bahwa kesempatan yang dibuka PT WINS ini adalah peluang besar bagi masyarakat Palopo.
“Manfaatkan peluang ini sebaik-baiknya. Pemerintah tentu mendukung dan berharap semakin banyak perusahaan hadir serta memberi peluang kerja,” tambahnya,
Ia menegaskan dukungan penuh pemerintah terhadap masuknya investasi dan penciptaan lapangan kerja.
Proses seleksi karyawan PT WINS ini, berlangsung selama dua hari (2-3 Oktober 2025), menarik minat ribuan pelamar. Dari total lebih dari 1.100 pendaftar, hanya sekitar 851 orang yang dinyatakan lolos syarat administrasi dan batas usia.
Plant Manager PT WINS, Sudi Haryanto, menjelaskan bahwa perusahaan hanya membutuhkan 75 tenaga kerja untuk mengisi berbagai posisi strategis, termasuk operator komputer, utility, electrical and instrument, maintenance, dan bagian pengemasan. Batas usia pelamar ditetapkan maksimal 35 tahun.
“Perusahaan akan terus berupaya memajukan industri ini agar lebih berkembang ke depan. Jika tercapai, perusahaan tentu akan membuka kembali peluang kerja untuk putra-putri daerah,” kata Sudi.
PT WINS bergerak di bidang pengolahan minyak kelapa sawit mentah dengan kapasitas produksi mencapai 300 ton per hari, menghasilkan produk turunan seperti Palm Fatty Acid Distillate, Stearin, dan Olein.
Sudi Haryanto turut menyoroti pentingnya dukungan pemerintah, terutama terkait kemudahan perizinan, penyediaan lokasi, serta suplai listrik dan air, yang sangat krusial bagi investor.
Terkait isu lingkungan, Sudi memastikan pengelolaan limbah berjalan optimal. Limbah sawit diolah kembali dengan bakteri, menghasilkan air bening dan solid yang dapat dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman, dengan volume sisa proses hanya sekitar 60 ton per hari. (*)
