Bawaslu Luwu Timur Ajak Pemilih Pemula Awasi Pilkada 2024

Bawaslu Lutim gelar Sosialisasi Pengawasan Pemilihan Partisipatif Pemilih Pemula di Kecamatan Tomoni. (Dok:ist)

TOMONI, SETARAKATA.com Menjelang Pilkada 2024 yang akan berlangsung pada 27 November 2024, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Luwu Timur semakin gencar melibatkan berbagai elemen masyarakat, termasuk pemilih pemula, dalam upaya menciptakan pemilihan yang bersih dan berintegritas.

Koordinator Divisi Hukum, Pencegahan Parmas, dan Humas Bawaslu Luwu Timur, Sulkilfi menekankan keterlibatan pemilih pemula sangat penting untuk menjaga demokrasi yang sehat.

Bacaan Lainnya

Menurutnya, pemilih pemula memegang peranan kunci dalam menentukan masa depan daerah dan bangsa.

Sebagai bagian dari upaya memperkuat pengawasan, Bawaslu Luwu Timur telah bekerja sama dengan berbagai organisasi masyarakat dan sekolah untuk melibatkan pemilih pemula yang sudah berusia 17 tahun.

Sulkifli juga menjelaskan, di era digital, pemuda memiliki akses luas terhadap informasi, yang menjadi peluang besar untuk mengoptimalkan pengawasan pemilu secara efektif.

“Bawaslu mengajak seluruh pemilih pemula untuk terlibat dalam mengawasi Pilkada guna memastikan bahwa setiap tahapan pemilihan berlangsung transparan dan bersih,” kata Sulkifli dalam acara Sosialisasi Pengawasan Pemilihan Partisipatif Pemilih Pemula di Kecamatan Tomoni, Rabu (2/10/2024).

Sulkifli juga menyoroti, pemilih pemula adalah kelompok yang rentan terhadap praktik politik uang.

“Mereka sering menjadi sasaran karena apatis terhadap politik. Oleh karena itu, kami mengimbau agar pemilih pemula berani menolak segala bentuk politik uang dan melaporkan jika menemukan indikasi pelanggaran,” tegasnya.

Sementara itu, Ketua Bawaslu Luwu Timur, Pawennari, memperkuat pesan ini dengan menggarisbawahi pentingnya kontribusi pemilih pemula pada Pemilu 2024.

Berdasarkan data nasional, dari 192 juta pemilih, sekitar 60 juta adalah pemilih pemula dan muda, menjadikan mereka segmen terbesar yang dapat mempengaruhi hasil pemilihan.

Pawennari menegaskan, pemilih pemula memiliki kedaulatan yang tidak dapat diintervensi.

“Hak memilih adalah hak yang tidak dapat dicabut, kecuali kita menyerahkannya sendiri. Pemilih pemula memiliki kekuatan besar untuk mempengaruhi hasil Pilkada dan menentukan masa depan bangsa,” ujarnya.

Pawennari juga mengingatkan politik uang adalah awal dari korupsi politik, yang dapat menghambat terciptanya pemerintahan yang bersih.

“Kita harus bersama-sama memastikan demokrasi berjalan bersih. Pemilih pemula harus berani melawan politik uang dan menjadi agen perubahan demi Pilkada yang adil dan transparan,” pungkasnya.

Dirinya berharap dari pemilih pemula, Bawaslu Luwu Timur optimis bahwa partisipasi aktif mereka akan menciptakan Pilkada 2024 yang lebih bersih, adil, dan berkeadilan bagi masyarakat.

Kegiatan tersebut, dihadiri oleh pegiat pemilu Wahyuddin Djafar dan Kepala Sekretariat Bawaslu Luwu Timur Lenny Thalib, pemilih pemula diajak untuk aktif menolak politik uang dan menjadi pemilih yang rasional. (Aswar)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *