JAKARTA, SETARAKATA.com – Presiden Iran, Masoud Pezeshkian, menegaskan serangan rudal yang dilancarkan ke Israel merupakan tindakan yang sah berdasarkan hak pembelaan diri.
Dalam pernyataannya yang dipublikasikan di X pada Selasa (1/10), Pezeshkian menekankan tindakan tersebut diambil untuk melindungi kepentingan dan warga negara Iran, serta sebagai respons tegas terhadap agresi Israel.
“Biarkan Netanyahu tahu bahwa Iran bukan negara yang suka berperang, namun kami akan berdiri teguh melawan setiap ancaman. Ini hanya sebagian kecil dari kekuatan kami. Jangan coba-coba berkonflik dengan Iran,” ucap Pezeshkian.
Serangan rudal tersebut terjadi di tengah meningkatnya ketegangan antara kedua negara, dengan Iran meluncurkan ratusan rudal balistik.
Korps Garda Revolusi Islam (IRGC) mengonfirmasi serangan ini merupakan balasan atas pembunuhan tokoh-tokoh penting, seperti Ismail Haniyeh, mantan pemimpin Hamas, serta Hassan Nasrallah dan komandan IRGC, Abbas Nilforoshan, yang dibunuh pada akhir September.
IRGC menekankan serangan ini merupakan pelaksanaan hak pembelaan diri Iran yang diakui oleh Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa, dan memperingatkan Israel akan “tanggapan yang lebih menghancurkan” jika terjadi balasan.
Diketahui, tiga pangkalan militer Israel di Tel Aviv telah terkena serangan rudal tersebut, namun belum ada informasi mengenai kerusakan atau korban yang ditimbulkan.
Misi Iran untuk PBB menyebut serangan ini sebagai respons yang “legal, rasional, dan sah” terhadap tindakan yang dianggap teroris oleh Israel.
Sementara itu, untuk menjaga keselamatan penerbangan, Jafar Yazerlu, juru bicara Organisasi Penerbangan Sipil Iran, mengumumkan bahwa semua penerbangan di Iran dibatalkan hingga pukul 10:00 pagi (0630GMT) pada Rabu (2/10).
Jadwal penerbangan baru akan diumumkan kemudian, sesuai perkembangan situasi. (*)
