Hilal Tidak Terlihat, Puasa Ramadan Berpotensi Digenapkan 30 Hari

Tim Pantauan Hilal BMKG Wilayah IV Makassar. (Dok:net)

MAKASSAR, SETARAKATA.com Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar telah merilis data terkait posisi matahari dan bulan dalam pemantauan hilal menjelang Idulfitri 2025.

Menurut BMKG, matahari terbenam pada pukul 18:09 WITA, sementara bulan lebih dulu terbenam pada pukul 18:01 WITA.

Bacaan Lainnya

“Ketinggian bulan -2 derajat, bulan tenggelam lebih dulu pada pukul 18:01, sementara matahari baru terbenam pukul 18:09,” ujar Ketua Tim Hilal BMKG Wilayah IV Makassar, Muhammad Karnaen, dalam pemantauan di Parkir P4 Outdoor Delft Apartment, Citraland City, CPI Makassar, Sabtu (29/3/2025) sore.

Dengan posisi tersebut, BMKG menyatakan bahwa hilal tidak terlihat, sehingga Ramadan berpotensi digenapkan menjadi 30 hari.

“Bulan dinyatakan negatif, sehingga tidak bisa terlihat,” jelas Karnaen.

Namun, keputusan final tetap menunggu hasil Sidang Isbat yang akan digelar oleh Kementerian Agama (Kemenag).

“Secara astronomi, puasa bisa digenapkan. Tapi kita tetap menunggu sidang isbat Kemenag,” tambahnya.

BMKG juga menjelaskan bahwa berdasarkan kriteria wujudul hilal, kondisi hilal di atas ufuk tidak terpenuhi.

Selain itu, kriteria Imkanur Rukyat sesuai standar MABIMS (Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura) juga tidak terpenuhi, di mana tinggi hilal seharusnya minimal 3 derajat dengan sudut elongasi 6,4 derajat.

Pemantauan ini turut disaksikan oleh Kepala Kanwil Kemenag Sulsel, Ali Yafid, serta Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Sulsel, Prof KH Najmuddin.

Keputusan resmi terkait 1 Syawal 1446 H akan diumumkan setelah Sidang Isbat oleh pemerintah. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *