PALOPO, SETARAKATA.com – Keluarga Feni Ere, yang mayatnya ditemukan dalam kondisi hanya tersisa kerangka dan mulut terikat di Palopo, Sulawesi Selatan, menduga korban adalah korban pembunuhan. Dugaan ini muncul karena beberapa barang milik korban hilang, termasuk mobilnya.
“Ibu sempat berpikir anaknya dibunuh, karena selimut dan lap kaki hilang, mobilnya juga hilang,” ujar Parman, Kamis (20/2/2024), kemarin.
Parman juga mengungkapkan, setelah anaknya hilang, dia menemukan bercak darah di lantai dan tembok kamar anaknya.
BACA JUGA:
Misteri Hilangnya Feni Ere Terungkap, Ditemukan Jadi Kerangka Setelah Hilang Setahun
Bahkan, dia menemukan celana sor korban yang penuh darah tergantung di belakang pintu kamar.
“Saat saya masuk ke kamar, saya menemukan bercak darah di lantai dan kasur. Saya juga menemukan celana sor yang penuh darah di belakang pintu,” jelasnya.
Awalnya, Parman mengira bahwa anaknya sakit. Dia bersama keluarga mencari Feni di berbagai rumah sakit di Palopo, namun tidak menemukan pasien dengan nama tersebut.
“Kami pikir Feni sakit, jadi kami bersama keluarga pergi memeriksa ke semua rumah sakit, tapi tidak ada yang ditemukan,” kata Parman.
Setelah penemuan mayat korban, Parman berharap pihak kepolisian segera mengungkap penyebab kematian anaknya dan menangkap pelaku pembunuhan.
“Kami berharap pelakunya segera ditangkap,” tegas Parman.
Mayat Feni Era ditemukan pada Jumat (7/2) sekitar pukul 14.00 Wita di KM 35, Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Battang Barat, Palopo.
Pada saat itu, identitas korban belum diketahui. Setelah dilakukan autopsi dan tes DNA di Rumah Sakit Sawerigading Palopo pada Jumat (14/2) sekitar pukul 09.00 Wita, identitas korban akhirnya terungkap berdasarkan keyakinan orang tuanya, meskipun hasil tes DNA masih menunggu.
Keluarga kini menunggu perkembangan penyelidikan polisi untuk memastikan penyebab kematian dan mencari keadilan bagi Feni. (*)