JAKARTA, SETARAKATA.com – Menteri Sosial Saifullah Yusuf, yang akrab disapa Gus Ipul, membagikan pandangannya tentang tantangan dan inovasi di sektor kesejahteraan sosial dalam diskusi yang digelar di Kantor Kementerian Sosial RI, Jakarta, Jumat (10/1/2025), kemarin.
Salah satu topik utama yang dibahas adalah kontribusi Kementerian Sosial (Kemensos) terhadap visi besar Indonesia Emas 2045.
Gus Ipul menyoroti Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai salah satu program unggulan Kemensos yang memiliki dampak signifikan.
Program ini tidak hanya berfokus pada pemenuhan gizi masyarakat, terutama anak-anak, tetapi juga memberikan dampak positif pada pemberdayaan ekonomi lokal.
“Program ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan gizi masyarakat, terutama anak-anak, namun memiliki efek berantai yang signifikan. Selain menciptakan ketahanan pangan, program ini juga menyerap tenaga kerja, memberdayakan UMKM lokal, dan mendorong pertumbuhan ekonomi di daerah,” ujar Gus Ipul.
Gus Ipul juga menjelaskan bahwa perencanaan dan evaluasi yang matang menjadi kunci keberhasilan program MBG. Melalui Badan Gizi Nasional, setiap langkah dalam program ini dirancang secara terukur dan melalui simulasi untuk memastikan keberlanjutannya.
“Saya menyaksikan langsung bagaimana perencanaan ini disusun dengan sangat baik. Ke depannya, tentu akan ada evaluasi untuk menyempurnakan pelaksanaan program,” tambahnya.
Kemensos juga memberikan peluang bagi keluarga kurang mampu yang belum mendapatkan pekerjaan untuk terlibat dalam dapur-dapur Program MBG.
BACA JUGA:
Pemkot Palopo Siap Jalankan Program Makan Bergizi Gratis, Tunggu Petunjuk Teknis dari Pusat
Selain itu, produk UMKM milik keluarga penerima manfaat (KPM) menjadi prioritas dalam pengadaan bahan baku.
“Sekitar 80% anggaran dialokasikan untuk pembelian bahan baku dari UMKM. Program ini sangat strategis karena mampu menciptakan optimisme dan memberdayakan masyarakat, khususnya di daerah pelaksanaan MBG,” jelasnya.
Selain Program MBG, Kemensos juga menjalankan program permakanan lainnya, seperti layanan makan bergizi untuk lansia terlantar dan penyandang disabilitas.
Melalui lebih dari 2.000 kelompok masyarakat (pokmas), Kemensos menyediakan dua kali makan sehari bagi kelompok ini.
“Meskipun skalanya lebih kecil, program ini sangat dekat dengan masyarakat. Selain memenuhi kebutuhan pokok, program ini juga membantu pertumbuhan ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mempererat solidaritas sosial,” ungkap Gus Ipul. (*)