PALOPO, SETARAKATA.com – Kerangka manusia yang ditemukan di Kelurahan Battang Barat, Kecamatan Wara Barat, Kota Palopo, telah diserahkan kepada pihak keluarga yang diduga merupakan korban, yang diyakini bernama Feny Ere, warga Kecamatan Mungkajang.
Penyerahan ini dilakukan setelah pihak kepolisian berkoordinasi dengan Kepala Biddokes Polda Sulsel, yang mengonfirmasi adanya kesamaan antara kerangka tersebut dengan keluarga yang sebelumnya telah diambil sampel DNA-nya.
“Kami melakukan penyerahan kerangka setelah berkoordinasi dengan Kepala Biddokes Polda Sulsel. DNA yang diambil sebelumnya menunjukkan identitas yang identik dengan keluarga korban,” ujar Kasi Humas Polres Palopo, AKP Supriadi, kepada wartawan, Kamis (20/2/2025).
Meski demikian, hasil resmi tes DNA dari Ahli Forensik Polda Sulawesi Selatan, dr. Denny Matius, masih ditunggu untuk memastikan identitas korban secara resmi.
“Hasil tes DNA belum tersedia dan akan diumumkan oleh tim forensik dalam waktu dekat,” tambah AKP Supriadi.
Penyerahan kerangka tersebut dilakukan setelah adanya kesamaan fisik yang diyakini oleh pihak keluarga, termasuk susunan gigi dan aksesoris pakaian yang ditemukan bersama jenazah.
Proses ini juga melibatkan koordinasi antara pihak keluarga, kepolisian, dan Rumah Sakit Umum Kota Palopo.
“Pihak keluarga mengonfirmasi adanya kemiripan ciri-ciri fisik, termasuk susunan gigi dan aksesoris pakaian yang ditemukan pada kerangka,” jelas AKP Supriadi.
Meskipun kerangka telah diserahkan, identifikasi resmi masih menunggu hasil tes DNA yang diperkirakan akan diumumkan dalam waktu dekat.
“Untuk identitas korban, kami masih menunggu hasil tes DNA yang akan segera disampaikan oleh tim forensik,” ungkapnya.
Tante korban, Farma, yang meyakini kemiripan fisik dengan Feny, mengatakan banyak yang beredar di media sosial, terutama yang membandingkan tengkorak dan susunan gigi.
“Itu yang pertama kali dikonfirmasi dan memang sangat mirip,” kata Farma kepada wartawan pada Kamis (20/2/2025).
Feny Ere dilaporkan hilang sejak Kamis (25/1/2024), dan kerangka yang diduga miliknya ditemukan lebih dari setahun kemudian, pada Jumat (7/2/2025).
Keluarga korban baru melaporkan kasus hilangnya Feny ke pihak kepolisian pada Jumat setelah sehari dinyatakan hilang.
“Kami baru melaporkan hilangnya Feny ke polisi setelah 24 jam dari hilangnya dia, karena itu adalah prosedur yang berlaku,” tambah Farma.
Selain itu, paman Feny, Farwa, mengungkapkan bahwa mereka menemukan bercak darah yang diduga milik Feny pada kain di depan pintu rumah korban.
“Waktu Feny hilang, kami menemukan kain yang bernoda darah di depan pintu rumahnya. Kami menduga itu darah milik Feny,” jelas Farwa. (*)