Warga Keluhkan Tarif Parkir dan Obat di RSUD Sawerigading, Aris Munandar Desak Evaluasi Pengelolah

Anggota DPRD Palopo, Aris Munandar saat menjawab pertanyaan warga dalam reses. (Dok:ist)

PALOPO, SETARAKATA.com – Sejumlah warga Kecamatan Bara menyampaikan keluhan terkait mahalnya tarif parkir dan ketersediaan obat di RSUD Sawerigading Palopo dalam kegiatan reses yang digelar, Selasa 15 Juli 2025, kemarin.

Warga menilai, tarif parkir per jam yang diterapkan oleh pihak rekanan sangat memberatkan, terutama bagi keluarga pasien yang harus berlama-lama di rumah sakit.

Bacaan Lainnya

Menanggapi hal tersebut, anggota DPRD Kota Palopo, Aris Munandar, menyayangkan kebijakan tarif parkir tersebut.

Dalam pernyataannya saat reses, Aris meminta perwakilan RSUD Sawerigading yang hadir agar segera melakukan peninjauan ulang terhadap sistem parkir berbayar per jam.

Ia juga meminta agar pihak rumah sakit mengevaluasi kembali kerja sama (MoU) dengan rekanan pengelola parkir, mengingat nilai kerja sama tersebut dinilai sangat kecil, sementara tarif yang dikenakan kepada masyarakat justru tinggi.

“Kita sangat menyayangkan tarif parkir yang memberatkan masyarakat ini. Pihak RSUD perlu mengevaluasi MoU dan mencari solusi agar tidak membebani pengunjung rumah sakit,” tegas Aris Munandar.

Selain soal parkir, masyarakat juga mengeluhkan sulitnya mendapatkan obat di RSUD Sawerigading.

Banyak pasien yang masih diarahkan untuk menebus obat di luar rumah sakit dengan sistem reimburse, di mana pasien harus terlebih dahulu membeli obat menggunakan uang pribadi karena stok obat di rumah sakit sering kosong.

Aris Munandar juga menyayangkan karena hingga saat ini, setiap kegiatan reses yang digelar tidak pernah dihadiri oleh pihak direktur maupun pejabat dari unsur BLUD RSUD Sawerigading.

Padahal, menurutnya, banyak keluhan masyarakat terkait layanan rumah sakit yang perlu ditanggapi langsung oleh pihak manajemen.

“Sudah berulang kali dalam reses kami sampaikan berbagai keluhan masyarakat, tapi tidak pernah ada perwakilan dari pihak direktur RSUD yang hadir. Ini menunjukkan kurangnya kepedulian terhadap aspirasi warga,” ujar Aris.

Keluhan masyarakat terkait layanan kesehatan dan tarif parkir ini diharapkan dapat menjadi perhatian serius bagi manajemen RSUD Sawerigading dan pemerintah Kota Palopo agar pelayanan publik bisa lebih optimal dan terjangkau bagi semua lapisan masyarakat. (*)

Pos terkait

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *