PALOPO, SETARAKATA.com – Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palopo dan pihak Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sawerigading terpaksa ditunda hingga esok hari.
Penundaan ini disebabkan oleh ketidaksiapan pihak RSUD dalam membawa data yang telah diminta oleh DPRD.
Rapat harus dihentikan sementara karena data penting yang seharusnya disampaikan oleh pihak RSUD tidak tersedia. Akibatnya, pembahasan berbagai persoalan terkait operasional rumah sakit menjadi terhambat.
Ketua DPRD Palopo, Darwis, menyatakan kekecewaannya atas ketidaksiapan RSUD Sawerigading dalam memenuhi permintaan data. Ia menegaskan bahwa data tersebut sangat penting untuk mendalami kondisi serta kinerja rumah sakit.
“Kami bingung kenapa pihak RSUD tidak membawa data yang sudah diminta. RDP ini tidak akan selesai tanpa adanya data itu,” ujar Darwis.
Darwis menegaskan bahwa rapat akan dijadwalkan ulang hingga data yang diperlukan tersedia.
“Kita di sini bukan main-main. Kalau tidak ada data, apa yang mau kita bahas? RDP ini kita tunda sampai besok, sampai datanya lengkap,” ucapnya.
Adapun agenda utama RDP ini adalah untuk membahas berbagai isu penting terkait RSUD Sawerigading, seperti kualitas pelayanan, fasilitas rumah sakit, dan operasional.
Ketidaksiapan pihak rumah sakit dianggap menghambat diskusi yang seharusnya menghasilkan solusi atas berbagai permasalahan tersebut.
RDP yang berlangsung di Kantor DPRD Palopo tersebut dipimpin oleh Ketua Komisi I, Aris Munandar, dan turut dihadiri oleh Ketua DPRD Palopo, Darwis, Wakil Ketua II DPRD Palopo, Alfri Djamil, serta sejumlah anggota Komisi I. Dari pihak RSUD Sawerigading, hadir Direktur Utama, dr. Rismayanti Amran Tandjung, beserta beberapa stafnya.