PALOPO, SETARAKATA.com – Dinas Kesehatan (Dinkes) Palopo melaporkan sebanyak 59 kasus HIV/AIDS sepanjang periode Januari hingga Juli 2024.
Dari jumlah tersebut, penderita pria mendominasi, yakni sebanyak 53 orang, sementara 6 orang lainnya adalah wanita.
“Data kami menunjukkan bahwa sejak awal tahun hingga Juli 2024, terdapat 59 penderita HIV/AIDS, dengan mayoritas adalah pria,” kata Kepala Dinas Kesahatan Palopo, Irsan Anugerah, Kamis 12 September 2024.
Irsan menambahkan, faktor utama penularan HIV/AIDS adalah perilaku seks bebas, dan hingga saat ini, tidak ada kasus yang terkait dengan penggunaan narkotika jarum suntik.
“Penularan masih didominasi oleh perilaku seks bebas. Untuk tahun 2024, tidak ada kasus HIV/AIDS yang disebabkan oleh penggunaan jarum suntik narkoba, kecuali ada satu kasus di tahun 2023,” jelas Irsan.
Irsan juga mencatat, mayoritas penderita HIV/AIDS di Palopo berada dalam rentang usia produktif, yaitu 15 hingga 59 tahun.
Dinkes Palopo telah melaksanakan berbagai langkah pencegahan untuk kelompok berisiko, termasuk pelajar, mahasiswa, dan komunitas.
Menurut Irsan, HIV/AIDS merupakan masalah serius yang tidak hanya terkait dengan aspek medis, tetapi juga sosial.
“Ini adalah perhatian besar bagi Pemkot Palopo, karena HIV/AIDS tidak hanya penyakit medis tetapi juga sosial. Jika angka kasus terus meningkat, akan berdampak pada citra kota,” tegasnya.
Dia juga mengungkapkan bahwa tahun 2023 mencatatkan jumlah kasus tertinggi di Palopo, yaitu 148 kasus, diikuti oleh 111 kasus pada tahun 2022, dan 96 kasus pada tahun 2019.
“Untuk menekan angka penderita HIV/AIDS di tahun ini, Pemkot Palopo akan terus berupaya melalui berbagai pencegahan dan edukasi bersama stakeholder terkait,” pungkas Irsan. (*)